Cloud Computing

July 5, 2013

Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasikan oleh IEEE
tentang Internet Computing, “Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana
informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara
sementara di komputer pengguna(client) termasuk di dalamnya adalah desktop
komputer, tablet, notebook, netbook, handheld, sensor-sensor, monitor, dan lainlain”. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum yang
diakses melalui suatu web browser dengan perangkat dan data yang tersimpan di
server Google.
Seperti halnya teknologi lain yang mempunyai dua sisi, sisi negatif dan
sisi positif. Hal tersebut berlaku pula untuk Cloud Computing berupa keuntungan
positif yang didapat sekaligus resiko yang harus ditanggung.Dua hal yang menjadi
pro dan kontra menjadi isu tersendiri yang berkembang seiring dengan
perkembangan Cloud Computing. Dan berikut ini kelebihan-kelebihan yang
ditemukan dalam teknologi Cloud Computing antara lain:
1. Reduce Cost
Teknologi Cloud Computing memudahkan pengguna untuk menghemat biaya
dan efisiensi lebih baik karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber
daya dari sebuah organisasi atau perusahaan dan lebih menekankan biaya operasi
yang di anggarkan oleh sebuah organisasi untuk meningkatkan realibility
dan kritikan sistem yang dibangun.
2. Increase Storage
Perusahaan atau organisasi yang menggunakan teknologi Cloud Computing
dapat digunakan sebagai pusat data, dimana data-data tersimpan terpusat dan
dapat diakses kesemua pengguna atau cabang-cabang dari sebuah perusahaan
atau organisasi dan dapat menyimpan data lebih banyak ketimbang dengan
menggunakan komputer pribadi. 6
3. Highly Automated
Istilah ini dapat diartikan bahwa seorang pengguna tidak perlu khawatir akan
harus mengganti atau memperbaharui versi dari program yang mereka
gunakan, karena sistem ini dapat melakukan sistem otomatis pembaharuan
atau penggantian versi dari program tanpa harus diberikan masukkan dari
seorang pengguna.
4. Flexibility
Teknologi Cloud Computing memberikan banyak sistem fleksibilitas dari
metode komputansi yang lama dan dengan mudah dapat berorientasi pada
profit dan perkembangan yang cepat dan berubah-ubah.
5. More Mobility
Suatu perusahaan yang memiliki pegawai atau pengguna dapat melakukan
akses data atau informasi dari tempat yang berbeda-beda, Cloud Computing
dapat membentuk manajemen serta operasional yang lebih mudah diakses
dikarenakan sistem perusahaan tergabung dalam satu Cloud sehingga dengan
mudah dapat mengakses, memantau dan mengaturnya.
6. Allow IT to Shift Focus
Dalam sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi Cloud Computing
tidak perlu mengkhawatirkan server yang harus diperbaharui dan isu-isu
komputansi lainnya.
Kemudian beberapa pihak yang akan diuntungkan dengan adanya
penerapan Cloud Computing ini, yaitu:
1. Software House : mengurangi jumlah pembajakan karen

a proses
instalasi software hanya dapat dilakukan melalui internet.
2. Dunia Entertainment : dapat menonton televisi melalui internet
(Internet TV), menonton film bioskop lewat internet, dan sebagainya.
3. Industri Game : akan dibuat banyak game berbasis internet (game
online) karena aman dari pembajakan CD game.
4. Hacker : pekerja security jaringan ini akan booming karena Cloud
Computing sangat membutuhkan security jaringan.
5. Internet Service Provider : ISP mulai dicari oleh banyak orang karena
pada dasarnya Cloud Computing ini membutuhkan koneksi internet.
6. Industri Handheld Device : perangkat genggam akan semakin banyak
diproduksi karena menjadi kebutuhan dasar bagi penerapan Cloud
Computing.
Kendala Cloud Computing
Secara umum teknologi Cloud Computing melibatkan suatu penerapan
layanan berbasis internet. Ada beberapa kendala dimana dalam saat jaringan
internet lambat, maka kinerja pada cloud computing tidak dapat maksimal.
Dalam teknologi Cloud Computing ada beberapa kendala yang menjadi
pertimbangan user dalam menggunakannya antara lain:7
1. Service Level
Artinya, kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari
provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data
recovery,
2. Privacy
Yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena
hosting dilakukan secara bersama-sama,
3. Compliance
Yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari
provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
4. Data Ownership
Mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam
cloud,

5. Data Mobility
Mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara
memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi
terhadap layanan Cloud Computing.
Beberapa pertimbangan lain yang menjadi kendala Cloud Computing
khususnya di Indonesia adalah:
1. Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider
2. Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
3. Patut dipertanyakan kendali akses istimewa atau super user pada situs
provider
4. Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
5. Kemiripan data antar pelanggan sehingga kemungkinan tertukar
6. Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
7. Ketidakpastian kontinuitas keberadaan provider
8. Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.
Solusi Migrasi menuju Cloud Computing
Sebagai bahan pembelajaran sebelum memutuskan untuk migrasi ke Cloud
Computing, didapatkan beberapa solusi yang perlu diperhatikan. Solusi tersebut
terbagi atas enam langkah proses, yaitu:
a. Langkah pertama : Belajar.
Solusi migrasi Cloud dimulai dengan belajar tentang dasar-dasar Cloud
Computing dengan cara menghadiri seminar atau workshop, komunikasi dengan
vendor, dan membaca.8
b. Langkah kedua: Penilaian Organisasi.
Manajer TI harus melakukan penilaian atas kebutuhan TI, struktur, dan
pemanfaatan kapasitas yang ada saat ini. Dalam lingkungan Cloud
Computing, resource dapat ditambahkan atau dikurangi, semuanya
berdasarkan pada kebutuhan dan permintaan, dan akan menjadi sangat
penting bagi manajer TI untuk secara obyektif memberikan penilaian atas
hal yang menjadi dasar TI organisasi saat ini.
c. Langkah ketiga: Cloud Pilot
Manajer TI harus memilih satu area, bahkan satu proyek khusus untuk
menjadi “cloud pilot” dan menilai kemampuannya untuk mengelola dan
membawa proyek tersebut supaya bisa memberikan manfaat. Sejalan dengan
teknologi baru, terlihat banyak eksperimen murni dengan Cloud Computing.
Sering kali, bahkan pada sektor publik, eksperimen tersebut mungkin akan
menjadi sesuatu yang “jahat” yang dilakukan oleh individu dan unit kerja
tertentu untuk menguji pemanfaatan teknologi. Ini adalah upaya penting, yang
harus didukung dan dilaporkan baik di dalam maupun di luar organisasi,
sehingga orang lain yang berada di bidang TI dan komunitas yang lebih
luas dapat belajar dari kesuksesan dan kegagalan operasional cloud. Dengan
demikian, akan sangat penting untuk berbagi mengenai “best practices”
maupun pelajaran yang didapat pada Cloud Computing

d. Langkah keempat: Penilaian kesiapan cloud
Setelah penilaian terhadap capaian internal dan eksternal dari cloud pilot,
manajer TI kemudian harus memberikan penilaian kesiapan cloud untuk
menentukan apakah organisasinya memiliki data dan aplikasi yang dengan
mudah bisa dipindahkan ke lingkungan cloud. Sementara penilaian sedang
berlangsung, pengambil keputusan TI harus fokus pada pembentukan aturan
keputusan apakah data dan aplikasi dapat/tidak ditempatkan dalam bentuk
apapun di lingkungan cloud.
e. Langkah kelima: Cloud Rollout Strategy
Pada tahap ini, saatnya untuk memulai rolling-out strategi Cloud Computing,
dengan mendapatkan dukungan dari pemimpin organisasi dan staf TI, serta
berkomunikasi dengan bagian internal dan eksternal untuk mencapai tujuan,
kemajuan, dan mengurangi biaya atau meningkatkan keuntungan dari masingmasing proyek cloud. Sebuah kewajaran untuk suatu operasi organisasi, seperti
inovasi teknologi lain sebelumnya dan telah menjadi tools TI, yang digunakan
untuk mendukung strategi bagian TI, dan lebih penting lagi yaitu strategi
organisasi secara keseluruhan.
f. Langkah keenam: Peningkatan Cloud secara terus-menerus.
Langkah ini adalah tahap akhir, yaitu saat organisasi/bagian/unit tertentu
secara terus menerus bergerak menuju data dan aplikasi yang sesuai dengan
cloud dan bahkan mungkin kembali dari cloud ke host operasi internal
berdasarkan penilaian yang berkesinambungan terhadap penggunaan teknologi
cloud yang sesuai untuk bagian tertentu. Pergeseran ke arah aplikasi yang lebih
berbasis cloud akan membawa organisasi menemukan kemampuan baru 9
untuk berkomunikasi dan berkolaborasi. Hal ini memerlukan kebijakan yang
perlu dibuat dan peraturan operasional yang akan diimplementasikan. Sebagai
contoh, harus ada keputusan yang dibuat mengenai siapa yang berhak
mengakses file tertentu dan jenis akses yang dimiliki (misalnya, read-only,
modify, special permissions).

 

 

 

sumber jurnal :http://enlik09.blogspot.com/2013/05/jurnal-beberapa-kendala-penerapan-cloud.html

Jurnal Komputasi Modern

May 8, 2013

GRID SEBAGAI JAWABAN KETERBATASAN

SUMBER DAYA KOMPUTASI

Abstraksi

 Grid ComputinG, suatu arsitektur sistem komputer berkinerja tinggi yang memanfaatkan teknologi grid computing yang ada (beberapa di antaranya: Globus Toolkit 4, Condor, PVM, MPI) sebagai komponen pembangunnya. Dengan terbentuknya infrastruktur komputasi grid computing ini, diharapkan kebutuhan para peneliti akan sumber daya komputasi dapat dipenuhi dan pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat kompetitif.

 

1. Pendahuluan

Bagi para peneliti di negara-negara yang kemampuan ekonominya terbatas maka solusi yang diberikan oleh teknologi grid computing ini merupakan suatu alternatif yang harus dipertimbangkan dengan amat serius. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk yang dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer (e-Science), tidak harus terhenti hanya karena keterbatasan dana. Teknologi grid computing memungkinkan para peneliti memanfaatkan sumber daya komputasi yang telah ada semaksimal mungkin. Dengan menggunakan teknologi ini, para peneliti dapat menggabungkan komputer-komputer yang berada di tempat-tempat yang secara geografis terpisah menjadi suatu kesatuan sistem komputer. Gabungan banyak komputer ini secara keseluruhan mampu menyediakan sumber daya komputasi yang setara atau bahkan lebih dengan komputer berkategori supercomputer. Lebih lanjut, sistem komputer ini dapat digunakan secara bersama-sama oleh para peneliti yang juga berasal dari instansi-instansi yang lokasinya berlainan. Secara keseluruhan, tidak saja teknologi grid computing memungkinkan para peneliti menerapkan e-Science untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan biaya yang relatif “terjangkau”, tetapi juga dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang ada seefisien mungkin secara bersama-sama oleh banyak peneliti.

2. Pembahasan

2.1. Evolusi Grid Computing

Teknologi grid computing merupakan teknologi yang telah dikembangkan dalam waktu yang panjang. Secara evolusi kita melihat pengembangan teknologi sejenis mulai dari Condor 0, kemudian diikuti oleh PVM (Parallel Virtual Machine) 0 dan MPI (Message Passing Interface) 0, sampai dengan Globus Toolkit 0. Sejak awal, para peneliti di bidang komputasi berkinerja tinggi telah menggunakan dua pendekatan 0, (1) supercomputer, membangun sebuah komputer dengan teknologi perangkat keras berkinerja tinggi, dan (2) multicomputer, membangun sebuah sistem komputer dengan teknologi jaringan interkoneksi dan perangkat lunak. Pendekatan pertama umumnya menghasilkan sebuah komputer yang berkinerja tinggi, tetapi berharga amat mahal sehingga hanya dapat dimiliki oleh segelintir pihak saja. Pendekatan kedua menghasilkan suatu sistem komputer yang kinerjanya bervariasi sesuai jumlah komputer yang tergabung dan konfigurasi perangkat lunak yang digunakan.

Walaupun harga suatu sistem komputer berkinerja tinggi yang dibangun dengan pendekatan multicomputer lebih terjangkau dibandingkan dengan supercomputer, pemakaiannya masih terbatas. Sistem komputer berbasis jaringan tersebut umumnya diterapkan pada komputer-komputer yang terhubung dalam suatu jaringan lokal (LAN). Salah satu penyebabnya adalah masalah keamanan jaringan yang belum tertangani dengan baik. Selain itu, sistem perangkat lunak pendukung yang memungkinkan komputer-komputer tersebut bekerja sebagai satu kesatuan umumnya memiliki konfigurasi yang kompleks sehingga penggunanya harus memiliki keahlian tersendiri sebelum dapat memanfaatkan sistem komputer tersebut.

Sejalan dengan perkembangan teknologi Internet dan teknologi- teknologi komputer yang berkaitan lainnya seperti protokol komunikasi data, teknologi keamanan jaringan, teknologi pemgrograman terdistribusi, dan teknologi bahasa pemrograman yang independen terhadap arsitektur komputer maka sistem komputer berkinerja tinggi berbasis jaringan menjadi lebih mudah untuk diimplementasikan dan digunakan.

2.2. Grid Computing & Solusi yang Ditawarkan

Pada beberapa tahun belakangan ini, sekelompok peneliti di bidang komputasi berkinerja tinggi secara serius memusatkan perhatian pada pengembangan sistem komputer berbasis jaringan seperti yang telah diuraikan di atas dengan menggunakan teknologi yang dikenal dengan sebutan teknologi grid computing 0.

Teknologi grid computing adalah suatu cara penggabungan sumber daya yang dimiliki banyak komputer yang terhubung dalam suatu jaringan sehingga terbentuk suatu kesatuan sistem komputer dengan sumber daya komputasi yang besarnya mendekati jumlah sumber daya komputasi dari komputer-komputer yang membentuknya. Lebih lanjut, sebagian atau seluruh sumber daya komputasi ini dapat dipakai oleh penggunanya sesuai kebutuhan masing-masing. Penamaan “grid” disini meminjam istilah yang digunakan dalam ketenagalistrikan 0, dimana pembangkit-pembangkit tenaga listrik dihubungkan satu sama lain untuk secara bersama-sama memasok kebutuhan tenaga listrik penggunanya. Masing-masing pengguna hanya menggunakan sebagian dari daya listrik yang dihasilkan oleh seluruh pembangkit tenaga listrik tersebut.

Berbeda dengan teknologi-teknologi pendahulunya seperti Condor, PVM, atau MPI, teknologi grid computing dilengkapi oleh komponen-komponen yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya komputasi yang terhimpun secara lebih optimal dan aman. Untuk melihat komponen-komponen dari teknologi grid computing ini, disini akan diuraikan dengan singkat sistem Globus Toolkit yang dikembangkan oleh para peneliti di Argonne National Laboratory, Amerika Serikat 0. Sistem Globus Toolkit merupakan salah satu teknologi grid computing yang populer dan banyak digunakan oleh pihak-pihak yang ingin mengintegrasikan sumber daya komputasi mereka yang tersebar menjadi satu kesatuan.

Secara spesifik, sistem Globus Toolkit yang akan dibahas disini adalah sistem Globus Toolkit versi 4 (GT4) 0, yang merupakan versi mutakhir dari sistem Globus Toolkit. Sistem GT4 dibangun dengan menggunakan teknologi Web Services 0 yang telah berkembang menjadi suatu standar dalam pengembangan perangkat lunak terdistribusi. Teknologi Web Services memungkinkan GT4 mengadopsi konsep berorientasi layanan (service-oriented) yang menggunakan layanan, bukan perangkat keras, sebagai komponen dasar bangunannya. Di atas Web Services ini GT4 membangun komponen-komponen utama dari sistem komputasi grid berikut ini.

2.3.Infrastruktur Komputasi Grid

Dengan meningkatnya kebutuhan para peneliti akan sumber daya komputasi untuk melakukan e-Science seperti telah disebutkan dimuka dan berkembangnya teknologi grid computing maka beberapa negara telah mengambil inisiatif untuk mengimplementasikan infrastruktur komputasi grid di tingkat nasional. Beberapa contoh di antaranya: India 0, Singapura 0, dan Jepang 0.

Suatu infrastruktur komputasi grid akan dapat menekan biaya investasi dibandingkan bila masing-masing institusi tersebut harus mengadakan perangkat komputasinya sendiri-sendiri. Lebih lanjut, sistem komputasi grid yang menuntut penggunaan sumber daya komputasi secara bersama-sama akan menumbuhkan semangat berkolaborasi di antara para peneliti tersebut. Suatu hal yang amat positif.

Melihat manfaat yang dapat diberikan oleh keberadaan suatu infrastruktur komputasi grid di tingkat nasional maka pada makalah ini diajukan rancangan RI-GRID, yaitu infrastruktur komputasi grid di tingkat negara Republik Indonesia yang bertujuan memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di institusi-institusi penelitian baik saat ini maupun di masa akan datang sehingga dapat digunakan oleh para peneliti di negara ini untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.4.Arsitektur GRID COMPUTING

Gambar 1 berikut menunjukkan rancangan arsitektur infrastruktur komputasi grid. Seperti terlihat pada gambar tersebut, GRID COMPUTING dibangun dengan jalan menggabungkan sistem- sistem komputasi grid yang berada di institusi-institusi penelitian (GRID-2, 3, 4) menjadi satu kesatuan. Konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak masing-masing sistem di tingkat institusi dapat berbeda, namun dengan mengoperasikan teknologi grid computing seperti GT4 pada simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, keseluruhan sistem membentuk satu kesatuan infrastruktur komputasi grid. Dengan konfigurasi seperti ini, jika dibutuhkan, pengguna di suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya.

Konfigurasi yang ditunjukkan pada Gambar 1 di atas tidak menuntut masing-masing sistem di tingkat institusi untuk merubah konfigurasi sistem masing-masing secara signifikan. Jika suatu institusi telah mengimplementasikan suatu teknologi grid computing tertentu seperti SUN Grid Engine (SGE) atau teknologi komputasi berbasis jaringan seperti PVM, MPI, Condor maka sistem GT4 dapat dikonfigurasikan untuk berkoordinasi dengan masing-masing teknologi tersebut.

Salah satu prasyarat dari pembentukan GRID COMPUTING adalah tersedianya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung di masing-masing institusi (harus memiliki lebar pita mulai 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps).

GRAM: Grid Resource Allocation & Management

Komponen ini bertanggung jawab dalam mengelola seluruh sumber daya komputasi yang tersedia dalam sistem komputasi grid. Pengelolaan ini mencakup eksekusi program pada seluruh komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid, mulai dari inisiasi, monitoring, sampai penjadwalan (scheduling) dan koordinasi antar-proses.

Suatu hal yang menarik dengan sistem GT4 adalah kemampuannya untuk bekerja sama dengan sistem-sistem pengelolaan sumber daya komputasi yang telah ada sebelumnya seperti Condor, PVM, atau MPI. Dengan mekanisme ini maka program-program yang telah dibangun sebelumnya tidak perlu dibangun ulang atau kalaupun harus dimodifikasi, modifikasinya minimum, jika akan dijalankan dalam lingkungan komputasi grid berbasis GT4.

RFT/GridFTP: Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol

Komponen ini memungkinkan pengguna mengakses data yang berukuran besar dari simpul-simpul komputasi yang tergabung dalam sistem komputasi grid secara efisien dan dapat diandalkan. Hal ini penting karena kinerja komputasi tidak saja bergantung pada seberapa cepat komputer-komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid ini mengeksekusi program, tetapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dalam komputasi tersebut dapat diakses. Perlu diingat bahwa, data yang dibutuhkan oleh suatu proses tidak selalu berada pada komputer yang mengeksekusi proses tersebut.

MDS: Monitoring & Discovery Service

Komponen ini memungkinkan pengguna sistem GT4 melakukan monitoring proses komputasi yang tengah berjalan sehingga masalah yang timbul dapat segera diketahui. Sementara itu, aspek discovery dari komponen ini memungkinkan pengguna mengidenti-fikasi keberadaan suatu sumber daya komputasi berikut karakteristiknya.

GSI: Grid Security Infrastructure

Komponen ini bertanggung jawab atas keamanan sistem komputasi grid secara keseluruhan. Komponen ini pula yang merupakan salah satu ciri pembeda teknologi GT4 dengan teknologi-teknologi pendahulunya seperti PVM atau MPI. Dengan diterapkannya mekanisme keamanan yang terintegrasi dengan komponen-komponen komputasi grid lainnya, sistem berbasis teknologi grid computing seperti GT4 dapat diakses oleh publik (WAN) tanpa menurunkan tingkat keamanannya.

Sistem keamanan GT4 dibangun atas komponen-komponen standar keamanan yang telah teruji, yang mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi, dan autorisasi. Konfigurasi dasar GT4 mengasumsikan baik pengguna maupun layanan menggunakan standar keamanan yang menggunakan standar kunci publik X.509.

3. Penutup

Sistem komputasi berkinerja tinggi berbasis teknologi grid computing tidak identik dengan sistem komputer berharga mahal. Lebih lanjut, infrastruktur komputasi grid dapat dibangun dengan menggabungkan sumber-sumber daya komputasi yang telah ada menjadi satu kesatuan yang kemudian dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, prinsipkolaborasi yang melandasi teknologi grid computing dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk menerapkannya dalam konteks kehidupan yang lain.

KOMPUTASI

April 10, 2013

Komputasi sebetulnya bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatualgoritma.

Hal ini ialah apa yang disebut dengan teori komputasi, suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan  secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu table. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer.

Komputer berasal dari kata to compute yang artinya menghitung. Dapat di katakan bahwa komputer adalah alat yang di pakai untuk mengolah data, komputer digunakan tidak hanya untuk mengolah data yang berhubungan dengan aritmatika saja, tapi juga digunakan untuk kepentingan yang sama sekali tidak berhubungan dengan perhitungan. Secara luas komputer adalah sebuah alat elektronik yang dapat mengubah data mentah sehingga dapat menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.

   Seorang insinyur harvard yang bekerja di IBM berhasil membuat sebuah kalkulator elektronik dengan ukuran setengah lapangan bola. Kalkulator ini hanya dapat mengeksekusi perintah-perintah dasar matematika dan kecepatannya lambat karna dalam sekali bekerja membutuhkan waktu hingga 3-5 detik. Perkembangan komputer lain adalahElectronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antar pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkomsumsi daya sebesar 160kW.

Model-model Komputasi

1. Model Fungsional

Model fungsional di sini terdiri atas satu set nilai-nilai, fungsi-fungsi dan operasi aplikasi fungsi dan komposisi fungsi. Fungsi dapat mengambil fungsi lain sebagai argumentasi dan mengembalikan fungsi sebagai hasil (higher-order function). Suatu program adalah koleksi definisi fungsi-fungsi dan suatu komputasi adalah aplikasi fungsi.

Contoh dari model fungsional :

Fungsi linier y = 3x + 2 dapat didefinisikan sebagai berikut fx = 3*x + 2

Model fungsional ini menjadi sangat penting karena telah dikembangkan dari ratusan tahun yang lalu dan sebagai bentuk metode dasar dari sebagian besar metode penyelesaian masalah.

2. Model Logika

Model logika terdiri dari satu set nilai-nilai, definisi hubungan dan kesimpulan logis. Program terdiri dari definisi hubungan dan suatu komputasi adalah suatu bukti(suatu urutan kesimpulan).

Contoh dari model logika :

Fungsi linier y = 3x + 2 dapat didefinisikan sebagai berikut F(X,Y) if Y is 3*x + 2

Model logika penting karena merupakan perumusan proses pemberian alasan dan itu berhubungan dengan relatioanl database dan expert system.

3. Model Imperatif

Model imperatif terdiri dari satu set nilai-nilai yang mencakup suatu keadaan dan operasi tugas untuk memodifikasi pernyataan. Pernyataan adalah set pasangan nilai-nama dari konstanta dan variabel. Program terdiri dari urutan tugas dan suatu komputasi terdiri dari urutan pernyataan.

Contoh dari model fungsional :

Fungsi linier y = 3x + 2 dapat didefinisikan sebagai berikut y:= 3*x + 2

Model imperatif penting karena model berubah dan perubahan adalah bagian dari lingkungan. Model imperatif merupakan pendekatan yang paling tepat untuk pemodelan perangkat keras yang mengeksekusi program.

 

SEJARAH PERKEMBANGAN KOMPUTER

GENERASI PERTAMA

Komputer generasi pertama masih sangat sederhana dan belum kompleks penggunaanya. Komputer generasi pertama belum dapat memperoses masalah-masalah yang rumit. Ukuran komputer generasi pertama sangat besar dan prosesnya pun masih lambat.

komputer generasi pertama menggunakan tabung vakum (vacuum tube) untuk memproses dan menyimpan data. Tabung vakum berukuran seperti lampu kecil. Tabung vakum cepat panas dan mudah terbakar. Ribuan tabung vakum diperlukan untuk mengoperasi komputer generasi pertama. Komputer generasi pertama murni peralatan elektronik yang berfungsi untuk membantu ilmuwan menyelesaikan masalah perhitungan matematika secaracepat dan tepat. Ukurannya yang besar mirip komputer induk atau komputer utama.Contoh komputer generasi pertama adalah ENIAC (Electronic Numerical Integrator And Calculator) yang dibuat oleh Dr John Mauchly dan Presper Eckert tahun 1946.

GENERASI KEDUA

Komputer generasi kedua menggunakan transistor dan dioda untuk menggantikan tabung vakum walaupun keduanya juga mudah terbakar. Pada komputer generasi kedua, diperkenalkan cara baru untuk menyimpan data, yaitu dengan penyimpanan secara magnetik. Penyimpanan secara magnetik menggunakan besi-besi lunak yang dililit oleh kawat. Kecepatan proses komputer generasi kedua lebih cepat dibandingkan generasi pertama. Awalnya, komputer generasi kedua menggunakan bahasa program tingkat tinggi, seperti Foltran (1954) dan COBOL (1959). Kedua bahasa program itu menggantikan bahasa mesin. Pada generasi in, ukuran komputer lebih kecil. Komputer generasi ini digunakan untuk proses data di bidang perniagaan, universitas, dan militer.Contoh komputer pada generasi kedua adalah DEC PDP-8, IBM 700, dan IBM 7094.

GENERASI KETIGA

Komputer generasi ketiga dibuat dengan menggabungkan beberapa komponen di dalam satu tempat. tampilan dari komputer juga disempurnakan. Selain itu, komputer generasi ketiga penyimpana memorinya lebih besar dan diletakkan diluar (eksternal). Penggunaan listriknya lebih hemat dibandingkan komputer generasi sebelumnya. Ukuran fisiknya menjadi lebih kecil sehingga lebih menghemat ruang. komputer generasi ketiga juga mulai menggunakan komponen IC atau disebut chip. Dapat digunakan untuk multiprogram.Contoh komputer generasi ketiga adalah Apple II, PC, dan NEC PC.

GENERASI KEEMPAT

Komputer generasi keempat masih menggunakan IC/chip untuk pengolahan dan penyimpanan data. Komputer generasi ini lebih maju karena di dalamnya terdapat beratus ribu komponen transistor. Proses pembuatan IC komputer generasi ini dinamakan pengintegrasian dalam skala yang sangat besar. Pengolahan data dapat dilakukan dengan lebih cepat atau dalam waktu yang singkat. Media penyimpanan komputer generasi ini lebih besar dibanding generasi sebelumnya. Komputer generasi ini sering disebut komputer mikro. Contohnya adalah PC (Personal Computer). Teknologi IC komputer generasi ini yang membedakan antara komputer mikro dan komputer mini sertamain frame. Beberapa teknologi IC pada generasi ini adalah Prosesor 6086, 80286, 80386, 80486, Pentium I, Celeron, Pentium II, Pentium III, Pentium IV, Dual Core, dan Core to Duo. Generasi ini juga mewujudkan satu kelas komputer yang disebut komputer super.

GENERASI KELIMA

Komputer generasi kelima memang belum terwujud karena komputer generasi ini merupakan komputer impian masa depan. Pembuatan bentuk komputer generasi kelima tentunya akan lebih kompleks. KOmputer generasi kelima ini diperkirakan mempunyai lebih banyak unit pengolahan yang bekerja secara serentak untuk menyelesaikan lebih dari satu masalah dalam waktu bersamaan. Komputer generasi ini juga mempunyai memori yang besar. Komputer impian ini diperkirakan akan mempunyai kepandaian tersendiri atau dapat membuat keputusan sendiri. Sifat luar biasa komputer ini disebut sebagai kecerdasan buatan.

Website bisnis www.tenagabaruengineering.com

January 31, 2013

Website tenagabaruengineering.com ini adalah website bisnis yang dikelola oleh CV.Tenaga Baru Lin Engineering. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Engineering, Fabrication, Machining, Jig & Fixture, Dies, Gear, Welding (Bebet, Alumunium, Argon, CO2).

Untuk dapat melihat website perusahaan ini anda dapat mengunjungi website http://www.tenagabaruengineering.com

Berikut gambaran umum mengenai website tenagabaruengineering:

 

Image

Berikut lampiran coding home dari tenagabaruengineering:

”."><!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />

<title>cPanel File Manager v3</title>


<link type="text/css" rel="stylesheet" href="/cPanel_magic_revision_1347366288/yui/container/assets/container.css" />
<link type="text/css" rel="stylesheet" href="/cPanel_magic_revision_1347366289/yui/menu/assets/menu.css" />
<link type="text/css" rel="stylesheet" href="/cPanel_magic_revision_1347366288/yui/datatable/assets/skins/sam/datatable.css" />
<link type="text/css" rel="stylesheet" href="/cPanel_magic_revision_1347366290/yui/treeview/assets/skins/sam/treeview.css" />
<link type="text/css" rel="stylesheet" href="/cPanel_magic_revision_1349110989/frontend/x3/filemanager/css/tree_styles2_optimized.css" />
<style type="text/css"></head> <body class=" yui-skin-sam" id="index"> 
<div id="logger" style="z-index: 9999; position: absolute;"></div> <div id="top" class="clear"> <div id="topbar" class="clear"> <div id="branding"> <h1>File Manager</h1> </div> <!-- HIDDEN UNTIL FINISHED ON THE BACK END --><div id="settings" style="display:block;"><a onclick="showPrefs(); return false;" href="javascript:void(0)">Settings</a></div> <div class="search"><form style="margin:0;padding:0" onsubmit="return false;">Search <select name="searchdir" id="searchdir"> <option value="">All Your Files</option> <option value="public_html">only public_html</option> <option value="$cwd">Current Directory</option> </select> for <input type="text" size="20" id="searchbox" class="searchbox" /> <input type="image" value="go" src="img/go.gif" onclick="dosearch('searchdir','searchbox')" width="22" heigh="22" align="absmiddle" /></form></div> </div> <div id="topnav" class="clear"> <ul> <li id="action-newfile" onclick="return actionHandler('newfile');"><a href="javascript:void(0)" title="New File"><img src="img/icons/Document 2 Add.gif" alt="" /><br />New File</a></li> <li id="action-newfolder" onclick="return actionHandler('newfolder');"><a href="javascript:void(0)" title="New Folder"><img src="img/icons/Folder 1 Add.gif" alt="" /><br />New Folder</a></li> <li id="action-copy" onclick="return actionHandler('copy');"><a href="copymove.html" title="Copy" target="_blank"><img src="img/icons/copyB.gif" alt="" /><br />Copy</a></li> <li id="action-move" onclick="return actionHandler('move');"><a href="copymove.html" title="Move File" target="_blank"><img src="img/icons/moveB.gif" alt="" /><br />Move File</a></li> <li id="action-upload" onclick="return actionHandler('upload');"><a href="javascript:void(0)" title="Upload"><img src="img/icons/Folder 1 Down.gif" alt="" /><br />Upload</a></li> <li id="action-download" onclick="return actionHandler('download');"><a href="javascript:void(0)" title="Download"><img src="img/icons/download.gif" alt="" /><br />Download</a></li> <li id="action-delete" onclick="return actionHandler('delete');" class="divider"><a href="javascript:void(0)" title="Delete"><img src="img/icons/delete.gif" alt="" /><br />Delete</a></li> <li id="action-rename" onclick="return actionHandler('rename');"><a href="javascript:void(0)" title="Rename"><img src="img/icons/Rename.gif" alt="" align="absmiddle" /><br />Rename</a></li> <li id="action-edit" onclick="return actionHandler('edit');"><a href="javascript:void(0)" title="Edit"><img src="img/icons/Document 2 Edit 2.gif" alt="" align="absmiddle"/><br />Edit</a></li> <li id="action-codeedit" onclick="return actionHandler('codeedit');"><a href="javascript:void(0)" title="Code Editor"><img src="img/icons/codeEditorB.gif" alt="" /><br />Code Editor</a></li> <li id="action-htmledit" onclick="return actionHandler('htmledit');"><a href="javascript:void(0)" title="HTML Editor"><img src="img/icons/html-edit.gif" alt="" /><br />HTML Editor</a></li> <li id="action-chmod" onclick="return actionHandler('chmod');"><a href="javascript:void(0)" title="Change Permissions"><img src="img/icons/change-permissions.gif" alt="" /><br />Change Permissions</a></li> <li class="divider" id="action-view" onclick="return actionHandler('view');"><a href="javascript:void(0)" title="View"><img src="img/icons/Search.gif" alt="" /><br />View</a></li> <li id="action-extract" onclick="return actionHandler('extract');"><a href="javascript:void(0)" title="Extract"><img src="img/icons/extract.gif" alt="" /><br />Extract</a></li> <li id="action-compress" onclick="return actionHandler('compress');"><a href="javascript:void(0)" title="Compress"><img src="img/icons/compress.gif" alt="" /><br />Compress</a></li> </ul> </div> <div id="midtoolbar" class="clear"> <div class="path"> <img alt="" src="../images/homeb.gif" style="vertical-align:text-bottom" />/<input id="location" type="text" value="" /> <input type="button" value="Go" onclick="dirnav();" /> </div> <div id="srtoolbar"> <ul> <li id="action-home" onclick="return actionHandler('home');"><a href="javascript:void(0)"><img src="img/icons/Home 2.gif" alt="home" /><br />Home</a></li> <li id="action-navup" onclick="return actionHandler('navup');"><a href="javascript:void(0)"><img src="img/icons/upone.gif" alt="Up One" /><br />Up One Level</a></li> <li id="action-navback" onclick="return actionHandler('navback');"><a href="javascript:void(0)"><img src="img/icons/Navigation Arrow Back.gif" alt="back" /><br />Back</a></li> <li id="action-navnext" onclick="return actionHandler('navnext');"><a href="javascript:void(0)"><img src="img/icons/Forward.gif" alt="back" /><br />Forward</a></li> <li id="action-refresh" onclick="return actionHandler('refresh');"><a href="javascript:void(0)"><img src="img/icons/reload_256x256.gif" alt="reload" /><br />Reload</a></li> <li id="action-selectall" onclick="return actionHandler('selectall');"><a href="javascript:void(0)"><img src="img/icons/selectall.gif" alt="" /><br />Select all</a></li> <li id="action-unselectall" onclick="return actionHandler('unselectall');"><a href="javascript:void(0)"><img src="img/icons/unselect.gif" alt="" /><br />Unselect all</a></li> </ul> </div> </div> </div> <div id="subleft"> <div id="main"> <div id="content"> <form name="mainForm" action="javscript:;"> <div class="newsItem"> <div id="expandcontractdiv" class="clear"> <ul> <li><a href="javascript:RootFileTree.collapseAll()"><img src="img/icons/collapse.gif" alt="" /> Collapse all</a></li> </ul> </div> <div id="treeScroller"> <div style="text-decoration: none; " id="treeContainer"></div> </div> </div> </form> </div> <div id="footerContainer"> <div id="footer"> <p>&nbsp;</p> </div> </div> </div> </div> <div id="subright"> <div id="filesarea"> </div> </div> <div style="display:none;" id="codeedit"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>Code Editor</span> <div class="rt"> </div> </div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="codeedit-filecontent"> <form method="post" action="docodeedit.html"> <h4>Code Editor</h4> <div style="border: 1px solid black; margin 3px; padding: 5px; background-color: #fff6cf; color: #7A6A38; border-color: #E6E08C"> <strong>Back up the original file</strong> before converting character sets, since this action can produce unexpected results. </div> <br/> <div> <label for="codeedit-file"> You will be editing: <div id="codeedit-filelist"></div> </label> </div> <br /> <br /> <p> <b>If encodings are not important to you because you will only be working with English or other Western languages, you can disable this dialog by clicking here: </b> <span class="button-group"> <button style="margin-top: 15px" type="button" onclick="disableEncodings('codeedit');">Disable Encoding Check</button> </span> <br /> <br /> Please select the character encoding to use when opening this file: <select id="codeedit-charset" name="charset"></select><br /><br/> <a href="#" onclick=" document.getElementById('slider').style.display = (document.getElementById('slider').style.display=='block') ? 'none' : 'block'; return false; ">Toggle Help…</a> <div style="text-align:justify; padding-left: 10px;display:none" id="slider" align="justify" > <br /> From the drop-down menu, select the encoding with which you created the file. <strong>Important</strong>: Selecting the wrong initial encoding may corrupt the file.<br/> <br /> If you’re not sure of the correct encoding, here are some tips: <ul> <li>If you are using a Western European language like English, Spanish or French without any special characters, select “ISO-8859-1.” <li>If you are using a non-Western language, or you have special characters that are not HTML-encoded in your file, select “utf-8”. <li>You may have selected the wrong encoding if your file appears with text like this: <img src="../images/encoding_lang_broken.png" align="absmiddle"> <strong>If this happens, immediately abort the edit and select the correct encoding. </strong> Do not save the file; this may corrupt the text permanently. <ul> </div> <input type="hidden" name="dir" id="codeedit-dir" /> <input type="hidden" name="file" id="codeedit-file" /> </p> </div> </form> </div> <div class="ft"></div> </div> <div style="display:none;" id="prefs"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>Preferences</span> <div class="rt"> </div></div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="prefs-content"> <form name="prefsform" action="setprefs.html"> <!-- Hidden files should be a preference also<input onclick="save_optionselect_form();" type="checkbox" id="optionselect_showhidden" name="showhidden" value="1"> Show Hidden Files (dotfiles).<br /> --> <label><input type="checkbox" name="ignorecharencoding" id="prefs-ignorecharencoding" > Disable Character Encoding Verification Dialogs</label> </form> </div> </div> <div class="ft"></div> </div> <div style="display:none;" id="textedit"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>Text Editor</span> <div class="rt"> </div> </div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="textedit-filecontent"> <form method="post" action="dotextedit.html"> <h4>Text Editor</h4> <div style="border: 1px solid black; margin 3px; padding: 5px; background-color: #fff6cf; color: #7A6A38; border-color: #E6E08C"> <strong>Back up the original file</strong> before converting character sets, since this action can produce unexpected results. </div> <br/> <div> <label for="textedit-file"> You will be editing: <div id="textedit-filelist"></div> </label> </div> <br /> <br /> <p> <b>If encodings are not important to you because you will only be working with English or other Western languages, you can disable this dialog by clicking here: </b> <span class="button-group"> <button style="margin-top: 15px" type="button" onclick="disableEncodings('textedit');">Disable Encoding Check</button> </span> <br /> <br /> Please select the character encoding to use when opening this file: <select id="textedit-charset" name="charset"></select><br /><br/> <a href="#" onclick=" document.getElementById('textslider').style.display = (document.getElementById('textslider').style.display=='block') ? 'none' : 'block'; return false; ">Toggle Help…</a> <div style="text-align:justify; padding-left: 10px;display:none" id="textslider" align="justify" > <br /> From the drop-down menu, select the encoding with which you created the file. <strong>Important</strong>: Selecting the wrong initial encoding may corrupt the file.<br/> <br /> If you’re not sure of the correct encoding, here are some tips: <ul> <li>If you are using a Western European language like English, Spanish or French without any special characters, select “ISO-8859-1.” <li>If you are using a non-Western language, or you have special characters that are not HTML-encoded in your file, select “utf-8”. <li>You may have selected the wrong encoding if your file appears with text like this: <img src="../images/encoding_lang_broken.png" align="absmiddle"> <strong>If this happens, immediately abort the edit and select the correct encoding. </strong> Do not save the file; this may corrupt the text permanently. <ul> </div> <input type="hidden" name="dir" id="textedit-dir" /> <input type="hidden" name="file" id="textedit-file" /> </p> </div> </form> </div> <div class="ft"></div> </div> <div style="display:none;" id="newfile"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>New File</span> <div class="rt"></div> </div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="newfile-filecontent"> <form action="javascript:void(0)"> <h4>Create a New File</h4> <p><label for="new-file-name">New File Name:</label> <input style="width: 100%;" type="text" name="name" id="new-file-name" /> (ex: file.txt, file.html, file.php)</p> <!-- <p> <label for="filetype">Select File Type</label> <select id="filetype" name="template"> <option value="Text Document">Text Document</option> <option value="HTML Document">HTML Document</option> <option value="Perl Script">Perl Script</option> <option value="Shell Script">Shell Script</option> <option value="Text Document">Text Document</option> </select> </p> --> <p> <label for="new-file-path">New file will be created in:</label> <br /> <img alt="" src="../images/homeb.gif" width="15" height="15" />/<input style="width: 80%;" type="text" name="path" id="new-file-path" value="/path/to/location/" /> </p> </form> </div> </div> <div class="ft"></div> </div> <div style="display:none;" id="delete"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>Delete</span> <div class="rt"> </div></div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="delete-filecontent"> <h4>Delete</h4> <form> Are you sure you wish to delete: <div id="delete-filelist"></div>? </form> </div> </div> <div class="ft"></div> </div> <div style="display:none;" id="compress"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>Compress</span> <div class="rt"> </div></div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="compress-filecontent"> <h4>Compress</h4> <form name="compressform"> <div id="compress-type"> <b> Compression Type: </b> <br /> <div style="display:none;" id="compress-singlefile"> <input onclick="changeCompression();" type="radio" name="compresstype" value="zip"> Zip Archive <br /> <input onclick="changeCompression();" type="radio" name="compresstype" value="gz"> GZip Archive <br /> <input onclick="changeCompression();" type="radio" name="compresstype" value="bz2"> Bzip2 Archive <br /> </div> <div style="display:none;" id="compress-multifile"> <input onclick="changeCompression();" type="radio" name="compresstype" value="zip"> Zip Archive <br /> <input onclick="changeCompression();" type="radio" name="compresstype" value="tar"> Tar Archive <br /> <input onclick="changeCompression();" type="radio" name="compresstype" value="tar.gz"> GZiped Tar Archive <br /> <input onclick="changeCompression();" type="radio" name="compresstype" value="tar.bz2"> Bzip2ed Tar Archive <br /> </div> </div> <div><label for="compressfilepath">Enter the name of the compressed archive to store <div id="compress-filelist"></div> to and press "Compress": </label> </div> <p><img alt="" src="../images/homeb.gif" /> <input style="width: 80%;" type="text" name="compressfilepath" id="compressfilepath" value="/path/to/location/" /> </form> </div> </p> </div> <div class="ft"></div> </div> </div> <div style="display:none;" id="copy"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>Copy</span> <div class="rt"> </div></div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="copy-filecontent"> <h4>Copy</h4> <p>To copy files:</p> <ol> <li>Select the files you wish to copy by clicking on their icon.</li> <li>Hold the "control" key and drag the files to the folder on the left you wish to copy them to.</li> </ol> <div id="copy-hasfilelist" style="display:none;"> <p>OR</p> <form> <div><label for="copy-file-path"> Type the path you wish to copy <div id="copy-filelist"></div> &nbsp; to and press "Copy": </label> </div> <img alt="" src="../images/homeb.gif" /> <input style="width: 80%;" type="text" name="copyfilepath" id="copy-file-path" value="/path/to/location/" /> </form> </div> </div> </div> <div class="ft"></div> </div> <div style="display:none;" id="rename"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>Rename</span> <div class="rt"> </div></div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="rename-filecontent"> <form method="post" action="dorename.html"> <h4>Rename</h4> <span id="rename-dyanmic-hide"> <p>To rename a file, simply click on its name and fill in a new value.</p> </span> <div id="rename-hasfile" style="display: none;"> <span id="rename-dyanmic-hide2"> <p>OR</p> </span> <div><label for="rename-file">Type the new name for <div id="rename-filelist"></div>&nbsp; here</label>: </div> <p><input type="text" name="newname" id="rename-newfile" style="width: 100%;" /> <input type="hidden" name="dir" id="rename-dir" /> <input type="hidden" name="file" id="rename-file" /> </p> </div> </form> </div> </div> <div class="ft"></div> </div> <div style="display:none;" id="encodingsdisabled"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>Character Encoding Verification Disabled</span> <div class="rt"> </div></div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="encodingsdisabled-content"> <form name="encodingsdisabledform" action="setencodingsdisabled.html"> We will attempt to automatically detect character encodings and will no longer verify them with you. If you need to change this setting in the future, use the 'Settings' link or the 'Reset Interface Settings' option on the main screen. </form> </div> </div> <div class="ft"></div> </div> <div style="display:none;" id="newfolder"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>New Folder</span> <div class="rt"> </div></div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="newfolder-foldercontent"> <form action="/json-api/cpanel"> <input type="hidden" name="cpanel_jsonapi_version" value="2" /> <input type="hidden" name="cpanel_jsonapi_module" value="Fileman" /> <input type="hidden" name="cpanel_jsonapi_func" value="mkdir" /> <h4>Create a New Folder</h4> <p><label for="newdir">New Folder Name:</label> <input type="text" name="name" id="new-folder-name" /></p> <p> <label for="new-folder-path">New Folder will be created in:</label> <br /> <img alt="" src="../images/homeb.gif" width="15" height="15" /> <input style="width: 80%;" type="text" name="path" id="new-folder-path" value="/path/to/location/" /> </p> </form> </div> </div> <div class="ft"></div> </div> <div style="display:none;" id="extract"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>Extract</span> <div class="rt"> </div></div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="extract-filecontent"> <h4>Extract</h4> <form> <div><label for="extractfilepath">Type the path you wish to extract <div id="extract-filelist"></div> to (if you enter a directory that does not exist it will be created, and the archive extracted in the new directory) and press "Extract": </label> </div> <img alt="" src="../images/homeb.gif" /> <input style="width: 80%;" type="text" name="extractfilepath" id="extractfilepath" value="/path/to/location/" /> </form> </div> </div> <div class="ft"></div> </div> </div> <div style="display:none;" id="move"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>Move</span> <div class="rt"> </div></div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="move-filecontent"> <h4>Move</h4> <p>To move files:</p> <ol> <li>Select the files you wish to move by clicking on their icon.</li> <li>Drag the files to the folder on the left you wish to move them to</li> </ol> <div id="move-hasfilelist" style="display: none;"> <p>OR</p> <form action="javascript:void(0)"> <div><label for="move-file-path">Type the path you wish to move <div id="move-filelist"></div> &nbsp; to and press "Move": </label> </div> <p><img alt="home" class="home_dir" src="../images/homeb.gif" />/&nbsp;<input style="width: 80%;" type="text" name="movefilepath" id="move-file-path" value="/path/to/location/" /> </p> </form> </div> </div> </div> <div class="ft"></div> </div> <div style="display:none;" id="search-results"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>Search Results for <div id="search-for" style="display:inline;"></div></span> <div class="rt"> </div></div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="search-results-foldercontent"> <form action="domkdir.html"> Double click on a file or folder to open the folder (or the folder it is contained in if it is a file). <div id="search-results-div" style="width:470px; height:300px;"> <table id="search-results-tbl" border="0" cellspacing="5" cellpadding="5"> <thead> <tr> <th>&nbsp;</th> <th>Path</th> </tr> </thead> <tbody> </tbody> </table> </div> </form> </div> <br /> Note: Limited to 250 Results. </div> <div class="ft"></div> </div> <script type="text/javascript"> function calcperm() { document.fmode.u.value = 0; if (document.fmode.ur.checked) { document.fmode.u.value = document.fmode.u.value * 1 + document.fmode.ur.value * 1; } if (document.fmode.uw.checked) { document.fmode.u.value = document.fmode.u.value * 1 + document.fmode.uw.value * 1; } if (document.fmode.ux.checked) { document.fmode.u.value = document.fmode.u.value * 1 + document.fmode.ux.value * 1; } document.fmode.g.value = 0; if (document.fmode.gr.checked) { document.fmode.g.value = document.fmode.g.value * 1 + document.fmode.gr.value * 1; } if (document.fmode.gw.checked) { document.fmode.g.value = document.fmode.g.value * 1 + document.fmode.gw.value * 1; } if (document.fmode.gx.checked) { document.fmode.g.value = document.fmode.g.value * 1 + document.fmode.gx.value * 1; } document.fmode.w.value = 0; if (document.fmode.wr.checked) { document.fmode.w.value = document.fmode.w.value * 1 + document.fmode.wr.value * 1; } if (document.fmode.ww.checked) { document.fmode.w.value = document.fmode.w.value * 1 + document.fmode.ww.value * 1; } if (document.fmode.wx.checked) { document.fmode.w.value = document.fmode.w.value * 1 + document.fmode.wx.value * 1; } } </script> <style type="text/css"> .chmodtbl td { padding: auto 2px; text-align: center; } .chmodtbl td.label { padding: 0; text-align: left; } </style> <div style="display:none;" id="chmod"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>Change Permissions</span> <div class="rt"> </div></div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="chmod-content"> <form name="fmode" action="changeperm.html"> <div class="chmod_filelist_container">File(s): <div id="chmod-filelist"></div> <input type="hidden" name="file" id="chmod-file" /></div> <table class="sortable chmodtbl" id="chmodtbl" bordercolor="#CCCCCC" border="0" cellpadding="2" cellspacing="2"> <tr> <td class="label"><b>Mode</b></td> <td>User</td> <td>Group</td> <td>World</td> </tr> <tr> <td class="label">Read</td> <td><input type="checkbox" name="ur" value="4" onclick="calcperm();" /></td> <td><input type="checkbox" name="gr" value="4" onclick="calcperm();" /></td> <td><input type="checkbox" name="wr" value="4" onclick="calcperm();" /></td> </tr> <tr> <td class="label">Write</td> <td><input type="checkbox" name="uw" value="2" onclick="calcperm();" /></td> <td><input type="checkbox" name="gw" value="2" onclick="calcperm();" /></td> <td><input type="checkbox" name="ww" value="2" onclick="calcperm();" /></td> </tr> <tr> <td class="label">Execute</td> <td><input type="checkbox" name="ux" value="1" onclick="calcperm();" /></td> <td><input type="checkbox" name="gx" value="1" onclick="calcperm();" /></td> <td><input type="checkbox" name="wx" value="1" onclick="calcperm();" /></td> </tr> <tr> <td class="label">Permission</td> <td><input type="text" name="u" size="1" readonly="readonly" /></td> <td><input type="text" name="g" size="1" readonly="readonly" /></td> <td><input type="text" name="w" size="1" readonly="readonly" /></td> </tr> </table> <br /> <input type="hidden" id="chmod-dir" name="dir" value="" /> </form> </div> </div> <div class="ft"></div> </div> <div style="display:none;" id="htmledit"> <div class="hd"> <div class="lt"></div> <span>HTML Editor</span> <div class="rt"> </div> </div> <div class="bd"> <div class="filecontent" id="htmledit-filecontent"> <form method="post" action="dohtmledit.html"> <h4>HTML Editor</h4> <div> <label for="htmledit-file"> You will be editing: <div id="htmledit-filelist"></div> </label> </div> <br /> <br /> <p> <select style="display:none;" name="basedir" id="htmledit-basedir"></select> Please select the URL where this file will be served from: <select name="url" id="htmledit-urls" onchange="document.getElementById('htmledit-basedir').selectedIndex =this.selectedIndex;"></select> <br /> <div style="text-align:justify; padding-left: 10px;" align="justify"> This URL will be used to ensure links for the HTML page you will be editing go to the proper place. </div> <br /> <div id="htmledit-encodings"> If encodings are not important to you because you will only be working with English or other Western languages you can disable this dialog by clicking here: <input type="button" onclick="disableEncodings('htmledit');" class="input-button" value="Disable Encoding Check"> <br /> <br /> Please select the character encoding to open this file with: <select id="htmledit-charset" name="charset"></select><br /> <div style="text-align:justify; padding-left: 10px;" align="justify"> We have attempted to auto-detect the encoding of this file. However, this is not a foolproof process since some files will display properly with multiple different encodings. You should select the encoding that this file was originally created with. It is very important that you select the proper encoding; saving your file with the wrong encoding may result in the corruption of your text. If you are only using a Western European language like English, Spanish or French without any special characters you can safely assume &quot;ISO-8859-1&quot; will work just fine. If you are using a non-western language or you have special characters that are not HTML encoded in your file, you should enter &quot;utf-8&quot;. If your file appears with text like this: <img src="../images/encoding_lang_broken.png" align="absmiddle"><img src="../images/encoding_lang_broken2.png" align="absmiddle"> or <img src="../images/encoding_special_broken.png" align="absmiddle"> You may have selected the incorrect encoding. If this happens, you should immediately abort the edit and select the correct encoding. You should not save the file; this will likely corrupt the text permanently. </div> </div> <input type="hidden" name="dir" id="htmledit-dir" /> <input type="hidden" name="file" id="htmledit-file" /> </p> </div> </form> </div> <div class="ft"></div> </div> <div id="copyi" class="zOverlay"><img src="../images/symbol-add.gif"></div> <div id="filesi" class="zOverlay">1 file</div> <div class="zOverlay"> <form id="actionform" action="" target="_blank" method="get"> <input type="hidden" name="file" id="actionform_file" /> <input type="hidden" name="fileop" id="actionform_fileop" /> <input type="hidden" name="dir" id="actionform_dir" /> <input type="hidden" name="dirop" id="actionform_dirop" /> <input type="hidden" name="charset" id="actionform_charset" /> <input type="hidden" name="file_charset" id="actionform_temp_charset" /> <input type="hidden" name="baseurl" id="actionform_baseurl" /> <input type="hidden" name="basedir" id="actionform_basedir" /> </form> </div> <div id="select" style="padding:0px;margin:0px;opacity:0.4;filter:progid:DXImageTransform.Microsoft.Alpha(opacity=40);filter=alpha(opacity=40);position:absolute;float:left;z-index:3000;left:1px;top:1px;background-color:#aaf;border: solid 2px #33c;display:none;">&nbsp;</div> <script type="text/javascript"> if (typeof LANG === "undefined") {LANG = {};} LANG.tooMany = "You may only edit one file at a time."; LANG.tooFew = "You must first select a file to edit."; LANG.notValid= "No valid file selected. You cannot edit directories or files larger than one megabyte. To edit large files, please download the file and use a local editor."; LANG.notValidHTML = "No valid file selected. The file must be HTML and end in .htm or .html. The file must also not be larger than one megabyte. You also can not edit directories."; LANG.notValidType= "This file does not appear to be a valid file type. Do you wish to try editing this file anyway?"; LANG.rename_conflict = "{file} already exists. Please delete or rename the existing file before renaming this file."; LANG.chmod_error= "Invalid permission mask. Must be 4 digits with each digit a value from zero to seven."; </script> <script type="text/javascript" src="/cPanel_magic_revision_1347366287/yui-gen/data/data.js"></script> <script type="text/javascript" src="/cPanel_magic_revision_1351789391/frontend/x3/js/filemanager_optimized.js"></script> </body> </html>

Membedah Website blibli

December 7, 2012

Kali ini saya akan membahas sebuah website yang mengandung e-business dan e-commerce didalamnya yaitu blibli.com

SEJARAH PERUSAHAAN

Blibli.com diluncurkan pada 25 Juli 2011 oleh PT. Global Digital Niaga (GDN) yang merupakan anak perusahaan PT. Global Digital Prima (GDP) milik Martin Hartono –putra owner Djarum Group, Budi Hartono. PT. Global Digital Prima (GDP) adalah bagian dari perusahaan produsen rokok terbesar di Indonesia Djarum Group yang juga menjadi pemegang saham beberapa bisnis online terkemuka seperti situs e-commerce Kaskus, serta beberapa situs lokal macam lintasberita.com, krazymarket.com, dailysocial.net, dan perusahaan inkubator bisnis online bernama Merah Putih Inc. Keberadaan Blibli.com dengan nilai investasi $ 10 juta menjadi pertanda keseriusan dan makin eksisnya Djarum Group dalam bisnis online.

Blibli.com digawangi tenaga-tenaga muda profesional dengan latar pendidikan rata-rata jebolan luar negeri. Salah satu sosok penting dibalik berdirinya Blibli.com adalah Kusumo Martanto, lulusan S-2 Teknik Industri dari Georgia Institute of Technology, Amerika Serikat yang kini mejabat CEO PT. Global Digital Niaga (GDN). Sejak lulus SMA pada 1992, Kusumo Martanto melanjutkan pendidikan di AS dan bekerja di beberapa perusahaan di AS seperti Intel Corporation dan i2 Technologies dengan jabatan terakhir Senior Manajer Produk. Baru pada tahun 2009 dia pulang ke Indonesia karena pinangan Djarum Group dengan memulai debut kariernya lewat Blibli.com dibawah naungan PT. Global Digital Prima (GDP).

Blibli.com pada 29 Februari 2012 meraih penghargaan The Best e-Commerce dari ajang Gadget Award 2012. Penghargaan ini diterima Blibli.com berkat apresiasi konsumen atas konsistensi Blibli.com dalam menghadirkan berbagai gadget terbaru, promo menarik yang memanjakan gadget lover, dan program komunikasi yang kreatif. Penghargaan tersebut diharapkan memacu Blibli.com yang ingin menjadikan online shopping sebagai tempat tujuan utama masyarakat Indonesia yang trend conscious dan lifestylle savvy untuk mendapatkan produk-produk berkualitas dalam menunjang gaya hidup modern yang smart dan dinamis.

VISI DAN MISI PERUSAHAAN:

perusahaan ini memiliki tujuan agar penyebaran produk dapat menembus pasar International yang disertai dengan meningkatnya kelayakan produk serta daya beli yang semakin tinggi.

KELEBIHAN

Website ini memiliki kelebihan yaitu lengkap nya jenis produk dan contoh gambar yang benar-benar seperti asli nya (foto tidak menipu) serta tampilan menarik dari website tersebut yang membuat konsumen tertarik untuk membuka. Kelebihan dari blibli.com ini gak sekadar berjualan, situs ini menawarkan jasa informasi bisnis, interaksi pengguna, hingga iklan. Selain itu, situs Online Shopping ini, telah memakai sistem keamanan yang sudah mendapat sertifikasi dari VeriSign. Untuk Sertifikasi Verisign itu sendiri merupakan sistem standar keamanan transaksi online di dunia, serta mitra perbankan yang terpercaya diseluruh dunia. Situs Blibli.com ini memposisikan dirinya sebagai social e-commerce, yang mengusung tagline “assisting customer assisting customer”, Yang artinya adalah Situs  Blibli.com membantu si pelanggan agar pelanggan tersebut dapat membantu pelanggan lainnya.  Situs Blibli.com ingin menempatkan dirinya sebagai sahabat bagi para pelanggan yang memberikan saran-saran terbaik dari para member yang dianggap oleh Situs Blibli.com ini dengan sebutan “friends”. Sebagai online mall, Blibli.com juga mencoba menawarkan berbagai kemudahan bagi para pelanggan. Untuk kategori Women, misalnya, pelanggan tak hanya dapat membeli busana yang diinginkan, tetapi juga diberi saran mengenai bawahan, sepatu, tas, atau aksesori apa yang cocok untuk busana tersebut. “Ada juga konsep mix & match. Pokoknya pelanggan itu di-enriched (pengalamannya), pantas nggak sih kalau beli baju ini. Gadget juga akan dibuat seperti itu. Kalau memakai gadget yang ini, aksesorinya apa ya,” ujar Ivan memberi contoh. Dalam proses pembelian dan pembayaran, pelanggan juga selalu diberi kesempatan untuk mengonfirmasi kembali keputusannya untuk membeli. Kemudian ketika barang sedang kosong atau habis (out of stock), akan ada informasi kapan stok barang datang lagi. Dengan demikian pelanggan tidak putus asa dan berpindah ke “toko sebelah”

KEKURANGAN

kekurangan dari website ini adalah untuk metode pembayarannya, blibli.com hanya menerima kartu kredit dari dua bank, yakni Bank Central Asia dan Bank Mandiri.

YANG PERLU DILAKUKAN

Yang perlu dilakukan agar website dari perusahaan ini dapat dikategorikan sebagai website yang baik adalah dengan cara memperluas jaringan usaha ke dalam maupun luar negri serta ditambahkannya fitur-fitur yang dapat lebih menunjang penampilan serta kualitas website perusahaan ini serta mempermudah dengan cara mengubah cara pembayaran yang tadinya hanya bisa dilakukan dari kartu beberapa bank tertentu

 

 

QUIS JARKOMLAN (V-CLASS)

December 3, 2012

Komunikasi Broadband

Definisi umum broadband adalah proses pengiriman dan penerimaan data melalui sistem jaringan telekomunikasi dengan kecepatan tinggi. Umumnya kecepatan mulai dari 256 kbps sampai dengan 100 Mbps yang terhubung dengan perangkat pengguna/pelanggan disebut broadband.

Yang ditawarkan oleh teknologi broadband Adalah akses data multimedia berkecepatan tinggi berupa layanan gambar,audio,dan video termasuk video streaming,Video messaging.Melaluiperangkat yang mendukun teknologi tersebut, pengguna juga bisa mengakses hiburan mobile TV dan mengundah musi, serta melakukan komunikasi real-time menggunakan teknologi fixedmobile seperti webcom melalui ponsel.
 
Keuntungan Sonet
SONET adalah standar komunikasi digital yang baru untuk suatu sistem transmisi serat optik. Transport signal level-1 (STS-1) dengan frekuensi 51,840 Mbps dan multiplex SONET dibentuk dari sejumlah N kali sinyal dasar STS-1 sehingga lebih effisien dibandingkan hirarki yang lain. SONET juga dapat meningkatkan kapasitas bandwidth pada serat optik tanpa perlu melakukan penambahan kabel optik. Keandalan trafik pada SONET akan selalu terjaga pada topologi ring yang menggunakan wavelenght division multiplexing (WDM).
Hierarki Transport SONET :
Section: Layer section berfungsi untuk memformat frame SONET, serta mengubah sinyal elektrik ke optik (vice versa). Perangkatnya disebut STE (Section Termination Equipment).
Line : Layer line melakukan sinkronisasi dan multipleks/demultipleks informasi dari frame SONET. Perangkatnya disebut LTE (Line Terminating Equipment).
Path : Layer path menjadi interface antara perangkat non SONET dengan jaringan SONET. Payload akan di-map menjadi frame SONET, dan sebaliknya. Layerpath mengurusi transport data secara end-to-end.
 
Prinsip Kerja ATM
Magnetic Card Reader
Penggunaan ATM oleh nasabah dimungkinkan dengan adanya Kartu ATM. Setelah kartu ATM dimasukkan kedalam mesin ATM, maka kartu akan dibaca oleh magnetic card reader yang ada didalam mesin. Fungsi dari magnetic card reader hanya sebagai pembaca dan penerima data. Setelah dibaca, lalu data tersebut dikirim ke sistem komputerisasi bank. Karena fungsinya hanya sebagai penerima data maka magnetic card reader tidak memiliki memori yang bisa menyimpan data nasabah.
 
Data yang Diacak
Saat mesin berhasil membaca data dalam Kartu ATM tersebut, maka mesin akan meminta data PIN (Personal Identification Number). PIN ini tidak terdapat di dalam kartu ATM melainkan harus di-input oleh nasabah. Kemudian setelah PIN dimasukkan, maka data PIN tersebut akan diacak (di-encrypt) dengan rumus tertentu dan dikirim ke sistem komputerasi bank bersangkutan. Pengacakan data PIN ini dimaksudkan agar data yang dikirim tidak bisa terbaca oleh pihak lain.
PIN yang sudah diacak berikut isi data dari kartu akan dikirim langsung ke sistem komputer bank untuk diverifikasi. Setelah data selesai diproses di sistem komputer bank, maka data akan dikirim kembali ke ATM. Nasabah akan dapatkan apa yang dimintanya melalui mesin ATM seperti uang tunai,cek saldo,transfer tunai, dll.
Pada kartu ATM terdapat garis yang dinamakan keping magnetik. Keping ini mempunyai fungsi sebagai sensor pendeteksi identitas pemiilik kartu ATM.
Perlu nasabah ketahui bahwa mesin ATM tidak menyimpan data nasabah maupun PIN nasabah. Ini karena prinsip kerja mesin ATM hanya menyampaikan pesan (pass through request) nasabah ke sistem komputer bank bersangkutan.
 
DSL

Digital Subsriber Line (DSL) adalah teknologi akses dengan perangkat khusus pada central office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi broadband melalui kabel tembaga, teknologi ini sering disebut juga dengan istilah teknologi suntikan atau injection teknologi Contoh operator yang telah menggelar DSL di Indonesia adalah PT TELKOM. Produknya dinamai SPEEDY. Sehingga kabel telepon biasa yang telah ada dapat dipakai untuk menghantarkan data dalam jumlah yang besar dan dengan kecepatan yang tinggi. Telepon hanya menggunakan sebagian frekwensi yang mampu dihantarkan oleh kabel tembaga. Sedangkan DSL memanfaatkan lebih banyak frekwensi dengan membaginya (splitting), frekwensi yang lebih tinggi untuk data dan frekwensi yang lebih rendah untuk suara dan fax. Jarak pemakai ke CO menentukan kecepatan DSL. Makin jauh jarak pemakai, kecepatan makin rendah. 

Peluang Usaha di Bidang TI (Technopreneurship)

November 6, 2012

Proses Mencari Informasi Peluang Usaha

• Informasi tentang kepribadian dan
kemampuan dirinya —->  Temukenali Diri
Anda
• Peluang yang dapat diraih
• Kebutuhan dan keinginan konsumen
• Lingkungan yang dihadapi
• Situasi persaingan
• Dukungan dan trend kebijakan pemerintah

Tahapan pengembangan usaha :

IDE USAHA –> KELAYAKAN (BUSINESS PLAN) –> IMPLEMENTASI (BUSINESS PROCESS) –>PRESTASI

Sumber ide usaha :

• Berdasarkan hobi
• Berdasarkan keahlian (mis: latar belakang
pendidikan)
• Merupakan usaha warisan
• Membuat inovasi baru
• Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar

Faktor utama sebelum memulai usaha :

• Faktor kelayakan pasar
• Faktor kesukaan
• Faktor keahlian atau familiaritas
• Faktor dana
• Faktor bahan baku
• Faktor sumber daya manusia dan
teknologi
• Faktor kepribadian

Perkembangan bisnis TI dunia :

PERTAMA:
GELOMBANG PERTANIAN
• Peralatan tangan
• Tenaga binatang
• Irigasi
• Tingkat kemakmuran diukur dari luasnya
tanah yang dimiliki,jumlah hasil panen

KEDUA:
GELOMBANG INDUSTRI
• Revolusi Industri:mesin uap
• Kemakmuran diukur:penguasaan
baja,industri,batubara,transportasi
• Keluarga kaya: Morgan,Bessemer,Astor

KETIGA:
GELOMBANG PRODUKSI MASSAL
• Produksi massal dan berbasis konsumen
• Murahnya energi minyak bumi
• Otomobil,perumahan,retail
• Keluarga kaya:Ford,Walton

KEEMPAT:
GELOMBANG BARU BIISNIIS TEKNOLOGII
• Digital age, mainframe computer,
microprocessor,personal computer
• Bioteknologi
• Material baru
• Nanotechnology

PENGERTIAN BIISNIIS TEKNOLOGII :
-Riset dan Pengembangan adalah pendorong utama
bisnis teknologi
-Mengembangkan proses inovasi secara
berkesinambungan
-Memulai usaha skala kecil atau menengah berpotensi
menjadi bisnis raksasa (infant giant)
-Sinergi antara inovator,teknopreneur,investor
-Menginvestasikan 5-25% penjualan untuk R&D

Pendirian Badan Usaha

November 6, 2012

Tujuan Mendirikan Badan Usaha :

1. Untuk Hidup
2. Bebas dan tidak terikat
3. Dorongan Sosial
4. Mendapat Kekuasaan
5. Melanjutkan Usaha Orang Tua

 

Faktor yg harus dihadapi dlm pencarian Badan Usaha :

1. Barang dan Jasa yang akan dijual
2. Pemasaran barang dan jasa
3. Penentuan harga
4. Pembelian
5. Kebutuhan Tenaga Kerja
6. Organisasi intern
7. Pembelanjaan
8. Jenis badan usaha yang akan dipilih, dll

 

Fungsi2 yang terlibat dalam bisnis :

Pemasaran, Keuangan, Manajeman, Akuntansi, dan Sistem Informasi saling berhubungan satu sama lainnya sehingga ada keterkaitan disetiap bagian tersebut.

- Manajemen: cara bagaimana karyawan dan
sumber-sumber lain digunakan oleh
perusahaan
- Pemasaran: Cara bagaimana produk/jasa
dikembangkan, diberi harga, didistribusikan
dan dipromosikan kepada pelanggan
- Keuangan: Cara bagaimana perusahaan
mendapatkan dan menggunakan dana untuk
operasi bisnisnya

-Akuntansi: ringkasan dan analisis suatu
kondisi keuangan suatu perusahaan.
- Sistem Informasi: Meliputi teknologi
Informasi, masyarakat dan prosedur
yang bejerja sama untuk memberikan
Informasi yang cocok kepada karyawan
perusahaan sehingga mereka dapat
membuat keputusan bisnis

Proses pendirian BU :

- Mengadakan rapat umum pemegang saham

– Dibuatkan akte notaris (nama-nama pendiri,
komisaris, direksi, bid. Usaha, tuj. perusahaan
didirikan

– Didaftarkan di pengadilan negeri (dokumen :
izin domisili, surat tanda daftar perusahaan
(TDP), NPWP, bukti diri masing-masing

– Diberitahukan dalam lembaran negara
(legalitas dari dept. kehakiman)

 

Tanggung jawab sosial perusahaan :

– Kesempatan kerja
- Latihan dalam pekerjaan (job training)
- Tunjangan bagi karyawan
- Tunjangan pendidikan
- Derma/sumbangan sosial
- Riset-riset ilmiah
- Kegiatan-kegiatan kebudayaan

 

Hak- Hak Konsumen:

– Keselamatan Produksi
- Perlakuan yang adil dan jujur
- Data yang lengkap dan akurat
- Tarif yang diberlakukan
- Perincian pendapatan, pengeluaran dan
– laba pada saham yang akan di beli
- Pengaduan

Bioinformatika

October 15, 2012

Bioinformatika adalah ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologis, terutama dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan dengannya. Secara umum, Bioinformatika dapat digambarkan sebagai : segala bentuk penggunaan komputer dalam menangani informasi-informasi biologi. Dalam prakteknya, definisi yang dignakan oleh kebanyakan orang bersifat lebih terperinci.

 

E-Business dan E-Commerce

October 15, 2012

E-business merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan bisnis yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet.

Era e-business telah mengakibatkan perubahan-perubahan yang cukup mendasar dalam perusahaan bisnis pada umumnya. Perubahan tersebut antara lain:

-Pemasaran dapat dilakukan secara luas dengan tingkat kompetisi yang lebih tinggi
-Pertumbuhan dan perkembangan industri dan perusahaan sangat bergantung pada informasi dan pengetahuan

-Produktivitas lebih ditekankan daripada formalitas kehadiran di tempat kerja
-Produk-produk dan layanan baru dapat dijumpai dalam komunitas e-business, tetapi usia produk menjadi sangat pendek
-Struktur organisasi menjadi flat dan meningkatkan fleksibilitas serta penekanan biaya
-Kerja tim lebih ditekankan untuk memberi respon atau melahirkan inovasi-inovasi baru
Manfaat E-Business antara lain :
-Memperpendek jarak
-Perluasan pasar
-Perluasan jaringan mitra kerja
-Biaya terkendali
-Efisien
-Cash flow terjamin
-Manfaat lainnya : meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan layanan konsumen, menyederhanakan proses, meningkatkan produktivitas, mempermudah akses informasi, mengurangi biaya transportasi dan meningkatkan fleksibilitas.
Kendala E-Business antara lain:
-Belum adanya budaya high trust di masyarakat
-Sarana belum memadai
-Skill SDM masih rendah
-Layanan pendukung masih minim (transportasi, teknologi perbankan, dll)
-Banyaknya kasus kejahatan di internet
-Harga di internet tidak bisa ditawar
-Barang tidak dapat dipegang
Electronic Commerce Transaction adalah transaksi dagang antara penjual dengan pembeli untuk menyediakan barang, jasa atau mengambil alih hak. Kontrak ini dilakukan dengan media elektronik (digital medium) di mana para pihak tidak hadir secara fisik. Medium ini terdapat di dalam jaringan umum dengan sistem terbuka yaitu internet atau world wide web. Transaksi ini terjadi terlepas dari batas wilayah dan syarat nasional.
Terdapat 6 (enam) komponen dalam Electronic Commerce Transaction (Kontrak Dagang Elektronik):
—Ada kontrak dagang.
—Kontrak itu dilaksanakan dengan media elektronik.
—Kehadiran fisik dari para pihak tidak diperlukan.
—Kontrak itu terjadi dalam jaringan publik.
—Sistem terbuka, yaitu dengan internet atau www.
—Kontrak itu terlepas dari batas yurisdiksi nasional.
E- Commerce (electronic commerce) merupakan metode untuk menjual produk secara on line melalui fasilitas internet. E- Commerce merupakan bidang multidisipliner (multidisciplinary field) yang mencakup:
—Bidang teknik: jaringan, telekomunikasi, pengamanan, penyimpanan dan pengambilan data dari multimedia;
—Bidang bisnis: pemasaran (marketing), pembelian dan penjualan (procurement and purchasing), penagihan dan pembayaran (billing and payment), manajemen jaringan distribusi (supply chain management);
—Aspek hukum information privacy, hak milik intelektual (property right).